Sabtu, 26 Januari 2013

Manajemen implementasi ktsp



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Kurikulum juga merupakan bagian penting dari lembaga pendidikan atau sekolah, karena kurikulum adalah harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah yang keberhasilannya banyak ditentukan oleh penerapannya di sekolah atau lembaga pendidikan terkait.
Meskipun demikian, menyadari dan memperhatikan kondisi pendidikan beberapa tahun terakhir ini, sepertinya ada kejanggalan berkaitan dengan kurikulum. Pertanyaannya, apakah setiap satuan pendidikan, pengelola dan penyelenggara pendidikan, serta guru dan kepala sekolah sudah menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya? Sampai sejauh mana pemahaman mereka tehadap kurikulum yang dikembangkan oleh pusat? Bagaimana mereka mengembangkan kemampuan kretivitasnya untuk menjabarkan kurikulum dan melaksankannya dalam pembelajaran?
Kekurangpahaman guru dan penyelenggara pendidikan terhadap kurikulum bisa berakibat fatal terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil ini terbukti, ketika mereka dihadapkan pada ujian nasional, mereka sering kelabakan, dan sering ketakutan, takut kalau-kalau peserta didik di sekolahnya tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian dan tidak lulus. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kiprah guru lebih mendominan lagi, terutama dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam program tertulis, tetapi juga dalam pembelajaran nyata di kelas. Sudah siapkah kita semua dengan kebijakan yang baru ini? Siap atau tidak, semua sudah diputuskan. Permasalahanya bagaimana agar kita bisa mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menerapkannya di sekolah masing-masing.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki tanggungjawab yang memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karateristik dan kemampuan masing-masing. Yang menjadi pertanyaan apakah dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah dapat meningkatkan mutu pendidikan?. Dan apakah setiap sekolah sudah mampu dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dengan baik? Melihat kepada permasalahan yang akan mungkin muncul maka dari itu dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) harus ada suatu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah direncanakan, untuk mengetahui hal tersebut maka dari itu penulis menyusun makalah ini dengan judul “Manajemen Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”.




1.2 FOKUS KAJIAN
      Sebelum lebih jauh membahas mengenai Manajemen Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam penulisan makalah ini terlebih dahulu akan di uraikan beberapa hal yang penting dalam pembahasan makalah ini, agar penulisan makalah ini menjadi sistematis. Adapun fokus kajian yang akan dibahas adalah tentang manajemen dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
      1.3 RUMUSAN MASALAH     
      Berdasarkan latar belakang dan fokus kajian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan di ambil kesimpulannya pada bab selanjutnya. Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :”Apakah perlu manajemen untuk penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disekolah?”













BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KAJIAN TEORITIK
2.1.1 Manajemen
2.1.1.1 Arti manajemen
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli :1
1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
4. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


___________

5. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
7. Menurut Hilman :
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
8. Menurut Encylopedia of the Social Sience :
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
9. Menurut G.R. Terry :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
10. Menurut Ricky W. Griffin :
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

__________
1ibid 1
11. Menurut Henry Fayol :
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
12. Menurut Chaster I Bernard :
Manajemen yaitu seni dan ilmu,
Dari beberapa pemaparan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses mulai dari merencanakan, mengendalikan sesuatu dengan menggunakan sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dan kaitannya pada topik makalah yang akan ditulis ini adalah bahwa bagaimana suatu organisasi sekolah dapat merencanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan mengendalikannya agar tujuan yang ingin dicapai yaitu dalam hal merapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat tercapai dan memberikan keberhasilan bagi organisasi sekolah.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen
        Berikut ada lima fungsi manajemen yang paling penting menurut Handoko (2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol yaitu :2
Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

__________
2” Riyanto Blog”. http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm. Dikutip 05 Desember 2012.

Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
  1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
  2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
  3. Penugasan tanggung jawab tertentu
  4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai degan yang telah ditetapkan.



___________
2 ibid p. 6
Daft (2003:6) membagi manajemen menjadi empat fungsi saja berikut penjelasannya:
  1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yang digunakan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
  2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
  3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
  4. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.








__________
2 ibid p.6

2.1.2 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Menurut Rohman Hipni : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Menurut Mulyasa : Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan.4
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan  sumber/bahan/alat  belajar. 
Sehubungan dengan itu, Muhaimin dkk (2007:2)5 menyatakan bahwa: “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah/madrasah)5. Sedangkan pemerintah pusat hanya memberi rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum”. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang memberikan otonomi luas kepada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan dan melaksanakan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh satuan pendidikan tersebut dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.
__________
3 Rohman Hipni. http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).html
4 Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. P. 21
5 Muhaimin, Sutiah, Prabowo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta. 2007.


Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu ada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip (1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2) beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, (4) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6) belajar sepanjang hayat, (7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Acuan operasional dalam penyusunan KTSP adalah :
1)    Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia,
2)    Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik,
3)    Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan,
4)    tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5)    Tuntutan dunia kerja
6)    Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni,
7)    Agama,
8)    Dinamika Perkembangan Global
9)    Persatuan  Nasional  dan  Nilai-nilai Kebangsaan,
10)  Kondisi Budaya Masyarakat setempat
11)  Kesetaraan Jender
12)  Karakteristik Satuan Pendidikan (BSNP, 2007).5
__________
6Rohman Hipni, op.cit., p9
2.1.3  Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah untuk :
  1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
  2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
  3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.
Memahami tujuan diatas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang di gulirkan dewasa ini. Oleh karena itu, terutama berkaitan dengan tujuh hal sebagai berikut :
1)    Sekolah lebih mengetahui kekuatan kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.
2)    Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yag akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
3)    Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tau apa yang terbaik bagi sekolahnya.
4)    Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dalam menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat serta lebih efisiendan efetif bilamana dikontrolmoleh masyarakat setempat.
5)    Sekolah dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orangtua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
6)    Sekolah dapat melakukan persaiangan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidika melalui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orangtua peserta didik, masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.
7)    Sekolah dapat secara cepat merespons aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat, serta mengakomodasikannya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2.1.4  Landasan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan                      (KTSP)
            Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dilandasi oleh undang-undang dan peraturan sebagai berikut :
·         Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.
·         Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
·         Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi.
·         Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
·         Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23.


2.1.5 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a)    Berpusat pada potensi, perkembangan. kebutuhan dan kepentiangan peserta didik dan lingkungannya
b)    Beragam dan terpadu
c)     Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. teknologi dan seni
d)    Relevan dengan kehidupan
e)    Menyeluruh dan berkesinambungan
f)     Belajar sepanjang hayat
g)    Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
h)   Acuan Operasional Penyusunan Kunkulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.       Kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia
b.      Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c.       Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d.      Kelompok mata pelajaran estetika
e.       Kelompok mata pelajaranjasmani, olahraga dan kesehatan

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum :
  1. Mata pelajaran
  2. Muatan lokal
  3. Kegiatan Pengembangan diri
  4. Pengaturan beban belajar
  5. Ketuntasan belajar
  6. Kenaikan kelas dan kelulusan
  7. Penjurusan
  8. Pendidikan dan kecakapan hidup
  9. Pendidikan berbasis keunggulan Lokal dan Global











2.1.6 Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  1. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Secara teoritis
            Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam aktivitas KBM, diperlukan latihan-latihan, bimbingan dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika tidak. malah akan merugikan sekolah. yang perlu dipahami. selama ini guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang kurikulum. Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan akan muncul musibah, yakni sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan sampai sekolah menjadi katak dalam tempurung.
  1. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Secara praktis
            Impelementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang kompoten. Untuk menjamin mutu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di masa mendatang perlu diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).








2.1.7 Pengertian Manajemen Kurikulum
            Istilah manajemen kurikulum berasal dari dua suku kata, yaitu manajemen dan kurikulum. Manajemen sendiri diartikan oleh para pakar secara beragam. Hasibuan mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dam efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu7.  Sementara Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin,dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.8
            Dari kedua definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni  dalam melakukan kerjasama dalam suatu organisasi melalui proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan berbagai unsur guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dan secara sederhana Syafaruddin menyimpulkan bahwa konfigurasi manajemen berisikan adanyan organisasi sebagai wadah formal, adanya manajer yang melakukan aktivitas manajemen, adanya anggota organisasi bisnis atau perusahaan dan organisasi jasa lainnya, serta fungsi-fungsi dan prosedur yang harus dijalankan sebagai ilmu yang bersumber dari pengalaman empiris selama ini.9
            Selain itu, Kelly mendefinisikan kurikulum sebagai: ‘All the learning which is planned and guided by the school, whether it is carried on in groups or individually, inside or outside the school’10 Yakni bahwa kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk merancang dan memperngaruhi siswa agar dapat belajar secara kelompok atau mandiri, baik di lakukan dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah.
___________
7Hasibuan S.P Melayu, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. 2005, p2.
8 Fachruddin, Manajemen Pemberdayaan Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, dalam Mardianto (Ed), Adminstrasi Pendidikan: Menata Pendidikan untuk Kependidikan Islam. 2010. P36.
9 Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. 2005. P44.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF
            Dari definisi di atas secara jelas menggambarkan bahwa manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,  dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan, kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan di mana sekolah itu berada.
            Dengan demikian Kurikulum Pada Tingkat Satuan Pendikan dikemas sedemikian rupa hingga kurikulum itu menjadi tepat dan efisien dapat menampung aspirasi kebutuhan wilayah keberadaan sekolah itu dan lingkungan masyarakat sekitar merasa terpenuhi dengan keberadaan sekolah sebagai tempat pendidikan yang tepat juga tidak bertentangan dengan stadart nasional.
            Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 1 ayat (15) dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).10
            KTSP merupakan revisi dan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004). KTSP lahir karena dianggap KBK masih sarat dengan beban belajar dan pemerintah pusat dalam hal ini Depdiknas masih dipandang terlalu intervensi dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, dalam KTSP beban belajar siswa sedikit berkurang dan tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru, dan komite sekolah) diberikan kewenangan untuk mengembangkan kurikulum, seperti membuat indikator, silabus, dan beberapa komponen kurikulum lainnya.
            Melihat pada pentingnya peranan sekolah, guru, dan komite sekolah sendiri dalam keberhasilan pendidikannya maka sangatlah penting untuk menerapkan suatu manajemen terhadapan penerapan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan. Implementasi kurikulum merupakan penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
            Agar penerapan kurikulum berhasil dan meningkatkan mutu pendidikan maka harus adanya suatu perencanaan, yang baik, pelibatan sumber daya yang ada dalam pelaksanaan, dan koordinir kepala sekolah, serta pengawasan dari komite sekolah  juga sangat diperlukan agar tercapai setiap perencanaan yang sudah ditetapkan dalam setiap tahun ajaran yang berjalan. Dengan kata lain bahwa perlu suatu manajemen untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disekolah.












BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
  1. Manajemen adalah suatu proses mulai dari merencanakan, mengendalikan sesuatu dengan menggunakan sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
  2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karateristik dan kemampuan masing-masing.
  3. Impelementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru.
4.2 REKOMENDASI
  1. Diperlukan suatu manajemen untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disekolah agar setiap perencanaan dalam setiap kurikulaum tercapai  dan meningkatkan mutu pendidikan.
  2. Dalam mengelola implementasi kurikulum aspek kemampuan atau kompetensi guru perlu mendapat perhatian yang serius.
  3. Seorang guru secara professional  merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.